Wednesday, 2 September 2009

Sepuluh Resume Ke-3 Cara Gila Jadi Entrepreneur

Sesuai dengan janji saya untuk menulis 4 seri tulisan (satu seri berisi 10 item) materi Cara Gila Jadi Entrepreneur . Maka berikut ini saya uraikan Sepuluh Resume Ketiga dalam Cara Gila Jadi Entrepreneur :

21. Beli properti apapun dengan cara kredit > BODOL

Seorang Entrepreneur dianjurkan untuk membeli properti disamping tetap menjalankan bisnisnya. Properti yang dibeli bisa berupa rumah, ruko atau tanah yang berada di lokasi strategis. Bagi yang selama ini menjalankan bisnisnya denga cara menyewa ruko maka tidak ada salahnya untuk coba membeli saja ruko tsb (itu kalo dijual ya sama yang punya..., nah teknis pembeliannya jangan sekali-kali dengan cara cash karena untungnya akan kecil tetapi beli saja dengan cara kredit. Jadi misalkan anda akan membeli ruko seharga 400 juta dan anda kebenaran punya uang 400 juta juga maka jangan gunakan uang anda smuanya hanya untuk membeli satu buah ruko saja melainkan cukup anda DP 100 juta saja dan sisanya sebesar 300 juta anda kredit saja dengan BANK (saya anjurkan BANK Syariah ya..) lah terus mau dikemanakan sisa uang anda yang 300 juta lagi ??? ya udah cari ruko lain lagi jadi ada kemunkinan anda bisa membeli 4 ruko yang sama sekaligus, kan males tuh masak beli ruko cuman satu, ya udah beli lagi...(masalah teknis bagaimana agar di approve smua sama BANK nah itu yang mesti anda cermati). Sebagai catatan trik ini dikenal dengan singkatan BODOL : Berani Optimis Duit Orang Lain


22. Re-Finance properti anda, pilih angsuran yg terpanjang

Jika anda memiliki properti sebagai tambahan dari main bisnis anda, maka saya anjurkan untuk re-finance terus properti anda. Misalkan di awal anda mengambil properti tsb dengan masa cicilan 15 thn, setelah jalan kurang lebih 5 thn, re-finance lagi properti anda tsb sehiggga masa cicilannya kembali menjadi 15 thn lagi dan setelah jalan lagi kurang lebih 5 thn re-finance lagi properti anda tsb, dst dst begitu, jadi properti anda jangan sampai lunas dan jangan sampai sertipikatnya jatuh ke tangan anda, titipkan terus di BANK, begitu kata mas Purdi, tapi terus terang saya pribadi belum mengetahui teknik re-finance ini agar memenuhi cara syar'i- ???
Nah apa keuntungannya ??? dengan dilakukannya refinance dalam jangkan waktu 5 thn berjalan tentu saja harga properti tsb sudah mengalami kenaikan yang lumayan, misal harga rumah anda tsb 300 juta dengan masa cicilan 15thn, dengan asumsi margin 12.75% maka setalah masa cicilan 5 thn niscaya harga pokok cicilan anda menjad tinggal 253 juta lagi atau anggaplah 250 juta lagi (biar gampang ngitungnya he he) nah jika properti tsb di refinance 5 thn lagi ke BANK yang sama atau BANK yang lain tentu saja harga saat itu sudah lumayan tinggi munkin sudah dihargai 400 juta, berarti anda punya selisih harga sebesar 400 - 250= 150 juta, nah dapat duit kan? he he he, begitu setreusnya tiap lima tahun sekali anda dapat duit, enak toh, mantab toh


23. Franchise-kan bisnis anda

Kalau bisnis anda ingin cepat maju dan kebenaran ada orang yang berminat untuk membuka cabang dari bisnis anda tsb, terus bisa ga di franchise-kan saja....? saya pikir why not ? . Sebuah bisnis yang di franchise-kan sebenarnya tidak harus menunggu besar dulu. Jadi pada saat nama bisnis anda sudah lumayan top, ya udah itulah saatnya anda franchise-kan bisnis anda tsb. Misal nama toko anda Prabu Komputer dan kebenaran sudah lumayan ngetop di seantoro Kota Prabumulih, Kota Palembang dan sekitarnya serta ada yang berminat untuk membuka bisnis yang sejenis dengan nama yang sama maka why not ??? Franchise kan saja, enak toh, mantab toh, ha ha ha ha (laugh Mbah Surip)


24. Hutang harus naik terus

Seorang Entrepreneur dikatakan berhasil bukan hanya dilihat dari besarnya usahanya saja atau banyaknya aset yang dia punya atau juga berapa jenis usaha yang dijalankannya melainkan dilihat juga dari berapa besar utangnya di BANK, he he he. Seorang Entrepreneur sejati harus terus berusaha agar jumlah hutangnya di BANK makin hari makin bertambah dan makin tahun makin naik, loe kok bisa Pak??? lah iyalah, karena seorang Entrepreneur harus selalu memiliki keinginan untuk membuka berbagai jenis usaha dan tidak hanya fokus pada satu jenis usaha saja dan tentu saja harus selalu optimis bahwa usaha barunya itu akan berhasil. Pertanyaan selanjutnya adalah untuk membuka ladang usaha baru tsb uangnya darimana rek ??? yah dari mana lagi kalau ga dari BANK, kan dari awal sudah saya anjurkan bahwa jangan sekali-kali membuka usaha dengan uang sendiri, melainkan manfaatkanlah fasilitas pinjaman dari BANK (saya rekomendasikan BANK Syariah ya...). Jadi kalau makin hari usaha kita makin besar dan makin banyak macam dan jenisnya maka tentu saja hutang kita di BANK harus makin banyak dan yang perlu diingat bahwa hutang kita di BANK tsb harus bisa dicicil dengan laba hasil usaha itu sendiri jadi tidak membebani dompet pribadi kita. Jadi kalau ada Entrepreneur yang hutangnya banyak, bagus itu ..... berarti jenis dan macam usahanya banyak juga dan otomatis karyawan yang dipekerjakan juga banyak sehingga makin banyak yang berdo'a untuk keberhasilan usaha-usaha tsb.


25. Gol darah A untuk job keuangan

Dalam melakukan recrutmen karyawan untuk bidang-bidang tertentu kadang-kadang memang harus dilihat secara lebih detil biodatanya. Misalkan saja di Jepang, untuk karyawan yang mengurusi bagian keuangan diutamakan orang yang bergolongan darah A, karena disinyalir bahwa orang yang bergolongan darah A ini tidak kreatif. Adalah sangat berbahaya jika orang yang megang keuangan itu merupakan orang yang kreatif, tau sendirilah apa yang akan dilakukan terhadap laporan keuangan, bisa diakal-akalin, bisa diapainlah ha ha ha, tapi itu disinyalir bukan smuanya begitu, tapi saya pikir ada baiknya juga diterapkan di perusahaan yang anda buka.


26. Gol darah B untuk job marketing

Berbeda dengan urusan keuangan yang idealnya di pegang oleh orang bergolongan darah A, maka di Jepang untuk karyawan yang mengurusi bagian marketing diutamakan orang yang bergolongan darah B, karena disinyalir bahwa orang yang bergolongan darah B ini sangat kreatif. Kreatifitas seseorang adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk melakukan berbagai strategi marketing yang jempolan, yang pantang menyerah untuk melakukan terobosan-terobosan baru, yang bisa menembus pasar dan pada akhirnya memenangi persaingan. Walaupun ini merupakan sesuatu yang disinyalir ideal tapi saya pikir tidak ada salahnya juga bila mau diterapkan di perusahaan yang anda bidan. Pertanyaan selanjutnya adalah untuk apakah orang-orang yang bergolongan darah AB dan O, apakah ga berguna trus ga usah di rekrut atau bagaimana, he he he.... Kalau menurut saya pribadi bukan menurut Mas Purdi yah....(ini menurut Mas Khalid, he he he) untuk gol darah AB bisa diandalkan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan research atau penelitian karena orang seperti ini bisa diandalkan kejujurannya sekaligus kekreatifannya dan kedua-duanya sangat dibutuhkan dalam dunia research, karena seorang peneliti itu boleh saja salah tapi tidak di izinkan untuk bohong (tidak jujur) dan untuk kreatifitas jelas sangat dibutuhkan sekali. Nah sekarang untk yang bergolongan darah O apa hanya dibutuhkan untuk tranfusi darah aja tuh ??? sebentar kawan, jangan kecewa dulu donk, sekali lagi kalau menurut saya pribadi bukan menurut Mas Purdi yah....(ini menurut Mas Khalid, he he he), untuk golongan darah O itu cocoknya jadi Owner, kan sudah sesuai initial namanya O, he he he


27. Buka bisnis yang membuat orang bayar di muka

Penting bagi kalangan Entrepreneur yang tidak punya modal atau punya modal tapi sedikit adalah berusaha membuka bisnis yang membuat orang membayar di muka. Banyak sekali sebenarnya ladang bisnis yang bisa seperti itu misalkan saja bimbel, servis rutin, asuransi, KBIH, etc. Banyak teman saya yang membuka bisnis bimbel dengan menggunakan sistem pembayaran per bulan dan rata-rata siswa bimbel itu akan berkurang di bulan ke-4 atau ke-5 walaupun ada juga yang bertambah, ada saja keluhan dari peserta bimbel itu, entah metode belajarnya mirip-mirip di sekolah lah, entah lokasinya kejauhan dari rumah lah, entah tentornya ga enak lah dll dll.
Berbeda halnya jika kita membuka bisnis bimbel ini dengan cara sistem paket per tahun dimana semua siswa yang akan ikut bimbel diharuskan membayar dimuka, walaupun pada prakteknya bisa diangsur 2-3 kali, asal tidak per bulan saja. Nah jika kita menerapkan sistem ini mau ga mau orang akan tetap bersama kita minimal selama 1 tahun dan tentu saja peluang ini bukan merupakan ajang bagi kita untuk asal-asalan walaupun orang sudah membayar di muka karena boleh jadi kita tahun ini untung dengan keberhasilan kita menguide banyak siswa tetapi jangan harap tahun depan kita akan meraih jumlah siswa yang lebih banyak lagi atau minimal sama jika kita tidak professional dalam menjalankannya. Demikian juga halnya dengan jenis bisnis yang lain sperti asuransi, KBIH, servis rutin dll, asal jangan diterapkan di restoran aja, masak orang harus bayar dulu 1 tahun sementara orang tsb belum tentu makan terus di resto kita, he he he. btw.... tapi bisa juga loe kalau mau diterapkan di bisnis katering terutama di perusahaan2 yang punya pabrik, karena rata-rata karyawannya ribuan sehingga ga munkin mereka mengelola sendiri. Kita bisa membuka bisnis katering dengan sistem bayar dimuka tsb, misalnya saja paket 4 bulanan atau 6 bulanan atau bisa jadi langsung setahun.


28. Selain malas harus konyol

Aktivitas memberi memang secara logika akan mengurangi uang/harta kita padahal sebenarnya malah sebaliknya, sekilas kedengarannya konyol, tapi kalau kita yakin maka InsyaAllah harta kita, uang kita, yang kita berikan entah itu berbentuk shodaqoh, infaq dll akan kembali dalam jumlah yang jauh lebih besar, bisa 2 kali lipat, 10 kali lipat sampai tak berhingga, apalagi kalau sudah mengikuti pengajian dari "Ustadz Sedekah" Yusuf Mansur maka InsyaAllah kita akan semakin termotivasi untuk memberi. Sebagai umat islam yang yakin akan adanya hari akhir, disamping kita akan mendapatkan rezeki dalam jumlah yang lebih besar dari apa yang kita berikan maka Insyaallah pahala dari Allah pun sudah menanti kita dan bisa menjadi bekal kelak di hari akhir,.......InsyaAllah. Karena itu menurut mas Purdi, kalau kita mau pinjam ke BANK jangan cari BANK yang marginnya (baca konvensional "bunga") kecil tapi malah sebaliknya, carilah BANK yang menerapkan margin yang tinggi atau besar karena dengan penerapan margin yang tinggi itu sebenarnya kita akan berbuat sosial yang lebih tinggi karena aktivitas memberi kita akan lebih besar dan akhir,....Insyaallah kita akan mendapatkan laba yang jauh lebih besar dari itu, memang kedengarannya konyol sich ......


29. Beli properti yang mendapatkan uang

Tidak selamanya membeli properti itu harus keluar uang yang banyak atau harus mencicil dengan jumlah uang yang mencekik leher tapi malah sebaliknya jika kita smart memanfaatkan peluang maka kita bisa mendapatkan uang dari aktivitas membeli properti itu sendiri. Caranya begini, anda cari properti yang harganya murah, biasanya di BANK ada tuh suatu bagian yang mengurus bagian kredit macet dan biasanya properti yang sudah dinyatakan dalam status kredit macet akan di lelang dengan harga yang murah, nah anda dapatkan itu dan anda carilah bank lain yang bisa membeli properti itu dengan harga yang tinggi, Misal di BANK A properti itu dihargai 200 juta maka cari bank yang melakukan taksiran tertinggi terhadap properti tsb, Misal BANK B menaksir tertinggi dengan harga 300 juta, selisihnya ada berapa tuh 100 juta kan ??? anda DP 20% dari 300 juta atau sebesar 60 juta dan masih selisih 100-60 = 40 juta, dengan uang sebesar 40 juta itu anda bisa membangun bisnis yang kelak bisa membiayai cicilan rumah itu sendiri, minimal kalau ga seluruhnya, bisa bantu setengahnya atau seperempatnyapun sudah lumayan, tapi dari sisi syariah saya pribadi (Khalid) belum menemukannya bahwa itu adalah halal, yang bisa anda lakukan untuk memenuhi unsur syariah adalah anda melakukan renovasi dengan uang 60 juta tsb dan sebagai solusi usaha untuk uang yang sudah terpakai tadi agar bisa membantu membayar hutang properti tsb adalah anda sewakan properti tsb yang hasil sewanya bisa di gunakan untuk mambantu membayar properti tsb. Terkait dengan properti ini sudah kita uraikan diatas bahwa hal ini merupakan suatu cara investasi yang sangat sangat menjanjikan.


30. Jangan pernah jual properti

Sebagai seorang Entrepreneur pasang surut dalam berbisnis adalah makanan sehari-hari apalagi sebagai seorang Entrepreneur muda dan baru, munkin lebih banyak surutnya dibanding pasangnya. Sebagai konsekuensinya kadang seorang Entrepreneur terpaksa menjual properti yang dia punyai untuk mencover bisnisnya yang lagi surut, entah untuk menambah modal, membayar hutang jatuh tempo, membayar gaji karyawan dll dll, tetapi hal itu menurut mas Purdi adalah suatu kesalahan besar karena menurut mas Purdi seorang Entrepreneur itu jangan sekali-kali menjual propertinya, karena properti itu salah satu cara investasi yang sangat-sangat menjanjikan dan sebagai solusinya adalah anda refinance properti anda tsb karena seringkali sebuah properti lebih berharga jika di refinance daripada di jual dan dengan cara refinance ini bukan hanya properti tsb tetap menjadi milik anda maka uang pun bisa anda dapatkan untuk memback-up bisnis anda yang sedang surut tadi.


....Bersambung ke >>> Sepuluh Resume Ke-4 Cara Gila Jadi Entrepreneur ....