Sunday, 22 November 2009

Smua Akan Indah Pada Waktunya

Kadang kita merasa kecewa atas sesuatu yang gagal kita peroleh padahal ibarat kata "rejeki udah di depan mata", tapi jika Allah belum berkehendak maka sekeras apapun usaha kita untuk memperolehnya dan sehebat apapun do'a yang kita panjatkan, niscaya tak akan kita dapatkan sesuatu itu, apa saja bentuknya entah barang, kesempatan untuk menduduki posisi tertentu di tempat kerjaan atau munkin lowongan pekerjaan ditempat lain yang kita idam-idamkan. Pada saat kita gagal memperolehnya pasti kita merasa kecewa, tapi itu sah-sah saja asal tidak terlalu, munkin seorang teman menghibur kita dengan kata-kata "smoga ada hikmahnya dibelakang hari". Namun diantara kita ada yang bisa menerima kata-kata penghibur itu tetapi ada juga yang sebaliknya, karena yang namanya hikmah itu tidak ujug-ujug datang ketika itu tapi biasanya datang sesudahnya entah besok lusa, minggu depan, bulan depan atau bahkan beberapa tahun kedepan baru kita tau hikmahnya.

Memang hidup ini penuh dengan misteri dan sebagai manusia kadang kita gundah memikirkannya, terutama pada saat kita gagal memperoleh sesuatu itu, tapi tidak demikian halnya bagi orang-orang yang beriman. Sesuatu yang terjadi pada saat ini pasti adalah yang terbaik yang diberikan Allah minimal untuk saat ini. Ada cerita seorang teman yang ingin sekali membeli rumah tipe kecil tapi dengan posisi hook yang memiliki tanah yang luas sehingga suatu saat kelak dia bisa membangun rumahnya sesuai dengan seleranya baik model, bentuk dan juga ukurannya. Tetapi apa yang terjadi pada saat dia sudah deal dengan pihak developer (dan sudah memberikan booking fee) untuk membeli rumah yang di idam-idamkannya tsb dan 1 hari sebelum dia memberikan DP untuk pembayaran rumah tsb, tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa rumah yang di idam-idamkannya tsb sudah dibeli orang lain yang sudah memberikan DP beberapa hari lebih cepat daripada dia. Teman saya kecewa dan marah pada orang developer tsb dan sebenarnya kalau mau dipanjangin munkin pihak developer bisa kena batunya tuh, tetapi tidak, teman saya tidak memperpanjanganya dengan alasan nanti malah lebih banyak keluar uang (bener juga sih) dan juga dia bilang munkin belum jodoh, semoga ada hikmahnya di kemudian hari dan karena masih kecewa dengan sistem pembelian rumah tadi akhirnya dia putuskan untuk menunda keinginannya untuk memiliki rumah sampai suatu saat nanti ada lagi rumah yang pas di hati dan developernya bukan developer abal-abal.

Satu tahun berselang, ayahnya sakit keras yang menyebabkan dia harus keluar biaya bolak-balik untuk uang transportasi ke luar kota dan sedikit banyak keluar biaya untuk pengobatan yang tidak dicover asuransi. Pada saat itulah dia baru sadar inilah hikmah yang Allah sembunyikan dibalik gagalnya dia membeli rumah yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu, karena boleh jadi kalau dia sudah terlanjur beli rumah tadi munkin uangnnya sudah terkuras habis untuk membayar DP dan juga cicilannya setiap bulannya dan beberapa bulan setelah akhirnya Allah memanggil almarhum ayahnya, dia memperoleh kesempatan unutk promosi sekaligus mutasi ke kota lain yang jauh dari kota tempat dia kerja sebelumnya sekaligus jauh dari lokasi perumahan yang dia idam-idamkan satu tahun yang lalu itu, ini juga mengandung hikmah tersendiri....coba aja kalau dulu udah beli rumah repot lagi kan mau dijual, trs beli rumah lagi di tempat yang lain ......

Namun kini dia sudah memiliki rumah yang jauh lebih baik dari yang dulu gagal dia miliki baik dari segi ukuran banguan, tanah, lokasi dan terlebih dekat dengan tempat kerjaanya sekarang yang merupakan harapan semua orang agar tidak tercebak macet, telat ke tempat kerja dll dll. Itulah sepenggal kisah yang cukup menarik untuk kita petik bersama hikmahnya, memang benar kata seorang teman "smua akan indah pada waktunya".

Sunday, 8 November 2009

Berharaplah Hanya Kepada Allah

Suatu waktu kita pasti pernah berharap kepada orang lain entah itu teman baik kita, relasi bisnis kita bahkan munkin anggota keluarga kita seperti ayah, ibu, adik, kakak bahkan istri kita. Kadangkala harapan kita sesuai dengan kenyataan yang ada tapi tak jarang apa yang terjadi bukan merupakan sesuatu yang kita harapkan.

Suatu ketika saya pernah deal dengan seorang relasi dan sudah janji untuk melakukannya pada tanggal bulan tahun bahkan jam yang sudah dijanjikan, tetapi apa yang terjadi, lagi-lagi gagal (mending kalau sayanya dikabarin entah sms atau telepon), berbagai alasan disampaikan untuk melakukan pembenaran atas keingkarannya atas deal yang sudah dilakukan entah ada perlu kesinilah, entah lagi ga enak badanlah jadi ga bisa datang, atau bahkan masih pikir-pikir lagi, wallahua'lam apakah alasan-alasan tadi hanyalah sebagai suatu alibi untuk menjustifikasi kekhianatannya atau munkin memang beliau berhalangan, smoga saya tetap bisa berhusnuzhon.

Hal diatas hanyalah sekelumit cerita tentang harapan kita kepada makhluk Allah yang tidak berakhir pada happy ending, tapi munkin di satu waktu harapan kita sesuai dengan kenyataan yang ada walaupun itu lebih jarang terjadi. Namun yang jelas jika kita berharap kepada makhluk Allah maka siap-siap saja untuk kecewa karena itu akan lebih sering terjadi.

Namun tidak demikian halnya dengan harapan kepada Allah, karena dengan berharap kepada Allah yakinlah kita tidak akan kecewa, melalui berdoa kepada Allah gantungkanlah harapan sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya maka InsyaAllah kita tidak akan kecewa bahkan kalau harapan kita itu tidak dipenuhi Allah di dunia maka InsyaAllah akan diganti di akhirat dengan yang lebih baik. Pada salah satu riwayat hadits diceritakan bahwa jika kita mengetahui bahwa semua harapan atas doa kita yang ditangguhkan di dunia akan diganti di akhirat yang lebih kekal maka niscaya semua orang berharap agar apapun harapannya yang disampaikan melalui doa-doa yang panjang di dunia ini tidak dipenuhi dan diganti di akhirat saja. Subhanallah.....sungguh beruntung orang-orang yang berharap hanya kepada Allah dan tidak kepada makhluknya yang dhaif.....