Jelang penetapan hasil pilpres, kantor KPU dijaga ketat. Sebuah tank dan panser disiagakan di depan Gedung KPU. Jl Imam Bonjol pun ditutup dengan gulungan kawat berduri. Pantauan detikcom, Sabtu (25/7/2009) pukul 09.00 WIB, ratusan personel Polri dari berbagai kesatuan sudah berjaga di sekitar kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Mereka tampak menenteng tameng dan pentungan kayu ..... Demikian kutipan berita hari ini...
tapi tidak berlaku demikian dengan Pemilihan Ketua RT, memang keduanya sama-sama amanah yang akan dipertanggung jawabkan kelak di kemudian hari, tapi keduanya berbeda 180 derajat, yang satu diperebutkan setengah mati dan yang lainnya ditolak mati-matian. Yang satu merupakan amanah yang sangat bergengsi (entah munkin dari segi salary, catatan sejarah, status sosial, atau bahkan juga pensiun munkin he he he) dan yang lain merupakan amanah yang sekadar amanah, ( apa toh maksudnya Pak E ???? ).... ironis memang.
Bagi yang menang di pilpres munkin bisa nerima dengan legowo....gimana ga legowo orang menang...lah bagi yang kalah ....nanti dulu...., saya lihat sikap kedua kubu yang kalah akan menolaknya, misalnya dengan tidak mau menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres) 2009 dan juga dengan melakukan gugatan atas kecurangan-kecurangan seperti money politik, ketidakberesan DPT, adanya pemilih ganda entah karena bisa menggunakan KTP di TPS yang berbeda dengan lokasi dimana orang tersebut terdaftar asal masih dalam satu RW atau dengan cara lain dll dll. Bahkan salah satu jubir kandidat pilpres mengatakan "Kita sudah mengumpulkan sekitar 150 temuan kecurangan dan kami siapkan bukti-buktinya," ungkapnya..... Kalau memang bukti2 itu kuat dan benar adanya, saya pikir ini bukan persoalan menang atau kalah. Tetapi tentang BENAR atau SALAH dan prinsip bangsa ini yang harus maju secara demokratis, baik, benar dan jujur.
Menanggapi itu semua berbagai komentar tentu saja keluar dari smua pihak yang mengaku dirinya Tim Pemenangan Pemilu, JurKam, Jubir dan yang sejenisnya, Ironisnya ada seorang doktor yang merupakan jurkamnya salah satu kandidat mengatakan....dulu katanya siap menang dan siap kalah....ha ha ha, Oklah munkin pernyataan siap menang dan siap kalah dalam konteks pemilu yg jurdil sah2 saja dikatakan dan berbeda dengan hasil pemilu yang dilaksanakan dengan kondisi semerawut dedel duel seperti ini, kalau salah satu pihak yang kalah merasa dicurangi dengan suatu sebab dan didukung bukti2 yang valid....tentu saja tidak siap kalah...logika sederhananya begini kalo anda ikut lomba bawa kelereng di acara 17an, trs salah satu lawan anda dengan sengaja menyenggol anda yang menyebabkan kelereng anda jatuh dan kemudian anda dinyatakan kalah oleh Juri, Pertanyaan berikutnya Apakah anda siap kalah???...tentu tidak donk, sebisa munkin tentu akan melakukan protes, gugatan dll dll, terlepas nanti gugatannya di dengar dan di menangkan atau gak di dengar dan dikalahkan, itu urusan lain.
dari seorang anak bangsa yang Turut Prihatin dengan kondisi ini.....
Friday, 24 July 2009
Ketika Sebuah Amanah diperebutkan .....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment